Perang Topat / Perang Damai Di Lombok
Kamis, 27 Februari 2014
0
komentar
Perang Topat adalah sebuah acara adat yg diadakan di Pura Lingsar, Lombok.
Lokasi:Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat, NTB |
Sebelum abad ke 16 Lombok berada dalam kekuasan Majapahit dengan dikirimkannya Maha Patih Gajah Mada. Pengaruh Jawa Islam muncul lewat dakwah Sunan Giri di pengujung abad 17. Hal ini sedikit banyak mempengaruhi perubahan agama suku Sasak yang sebelumnya Hindu menjadi Islam.
Dalam kitab negara Kertagama kata Sasak disebut menjadi satu dengan Pulau Lombok, yakni Lombok Sasak Mirah Adhi. Menurut tradisi lisan warga setempat gabungan kata Sasak dan Lombok dipercaya bermakna jalan yang lurus. Peristiwa besar ke-Islaman seperti Maulud Nabi Muhammad rutin mereka lakukan saban tahun.
Dan datanglah Kerajaan Gel Gel atau Karangasem, Bali, menguasai Lombok pada abad ke 18 yang melahirkan komunitas Hindu Bali. Jejak kedigdayaan kerajaan gel-gel atau Karangasem masih tampak hingga kini.
Ada banyak komunitas Hindu Bali di sekitaran Mataram dan Lombok barat yang mengusung ritual leluhur Hindu Bali. Kini sejarah telah lama berlalu. Komunitas Hindu dan Muslim yang hidup berdampingan disatukan lewat tawuran kolosal menggunakan makanan ketupat segi lima yang diyakini bisa membawa berkah.
Hari yang ditunggu tiba. Napak tilas prosesi sebelum perang segera dimulai. Inilah ritual rekam jejak perjalanan Syekh Kyai Haji Abdul Malik ketika menyiarkan agama Islam di Pulau Lombok.
Pada saat inilah kaum muslim Sasak dan Hindu berkumpul mempersiapkan segala sesuatunya bersamaan. Sedianya mereka akan membentuk barisan dan mengelilingi kemalik atau rumah suci milik umat Sasak dan pura lingsar milik umat Hindu.
Disini pula akan tampak kebersamaan dan kesamaan hak antara kedua umat. Tak ada lagi batas antara suku agama dan golongan. Ada ruang silaurahmi yang luas yang mempertegas makna persaudaraan
Orang Hindu dgn pakaian khusus |
Orang islam dgn pakain biasa |
Dan perang pun dimulai. Ketupat dibagikan ke setiap umat. Aksi saling lempar, saling menghindar tak terelakkan. Lazimnya sebagian besar peserta perang percaya ketupat yang telah dipakai bisa membawa kesuburan tanah. Kesuburan yang begitu diharapkan agar tak cuma harmonisasi antar umat yang tumbuh, tapi padi mereka di sawah pun bisa tumbuh dan diberkahi Sang Kuasa.
Sekian info saya mengenai Perang topat yg ada di lombok.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Perang Topat / Perang Damai Di Lombok
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://situslombok.blogspot.com/2014/02/perang-topat-perang-damai.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar