Gunung Berapi Selamatkan Banyak Spesies dari Zaman Es
Minggu, 16 Maret 2014
0
komentar
Bumi telah mengalami beberapa kali zaman es(ice age)atauglacial age.Sampai kini, Bumi masih mengalami
zaman es yang dinamakan era Pleistocene, karena Greenland, Kutub Utara, dan Kutub Selatan masih eksis. Beberapa spesies mampu berevolusi dan bertahan hingga saat ini. Beberapa lainnya punah dan menjadi sejarah. Baru-baru ini, sebuah tim peneliti internasional menemukan bahwa makhluk hidup dan berbagai spesies yang bermukim di permukaan Bumi hari ini dibantu oleh uap dan panas dari gunung berapi. Menurut studi, keberadaan gunung-gunung aktif tersebut membuat spesies tanaman dan hewan banyak yang bertahan dari zaman es terakhir. Temuan ini membantu para ilmuwan memahami bagaimana spesies yang ada merespons perubahan iklim, dilansirAstrobio,Minggu 16 Maret 2014. Penelitian ini memecahkan misteri seputar bagaimana spesies mampu bertahan dan terus berkembang sejak zaman es terakhir terjadi, di mana daratan masih luas membentang di permukaan Bumi dan belum tertutup oleh gletser. Tim yang dipimpin oleh Dr Ceridwen Fraser dari Australian National University dan Dr Aleks Terauds dari Divisi Antartika Australia, mempelajari puluhan ribu catatan spesies yang hidup di Antartika alias Kutub Selatan. Daftar ini dikumpulkan selama puluhan tahun oleh ratusan peneliti, dan menemukan bahwa jumlah spesies yang hidup di sekitar gunung berapi bertahan lebih lama dibandingkan spesies yang hidup jauh dari gunung. "Uap vulkanik dapat melelehkan gua besar di bawah gletser, yang membuat temperatur udaranya puluhan derajat lebih hangat daripada di luar. Gua-gua itu menjadi ruang untuk uap hangat, dan sangat bagus bagi spesies-spesies yang ingin bertahan selama zaman es berlangsung," jelas Dr Fraser. "Kita bisa belajar banyak dari melihat dampak perubahan iklim di masa lalu. Kini, manusia sendirilah yang membuat perubahan iklim terjadi lebih cepat," ujarnya. Meski penelitian mengambil sampel perubahan iklim di Antartika, temuan ini diharapkan dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana sejumlah spesies dapat bertahan menghadapi zaman es di daerah dingin lainnya. Saat ini, di Antartika setidaknya terdapat 16 gunung berapi yang telah aktif sejak jaman es terakhir, 20.000 tahun yang lalu. Temuan ini telah dipublikasikan di JurnalProceedings of the National Academy of Sciences,AS sumber:vivanews.com
zaman es yang dinamakan era Pleistocene, karena Greenland, Kutub Utara, dan Kutub Selatan masih eksis. Beberapa spesies mampu berevolusi dan bertahan hingga saat ini. Beberapa lainnya punah dan menjadi sejarah. Baru-baru ini, sebuah tim peneliti internasional menemukan bahwa makhluk hidup dan berbagai spesies yang bermukim di permukaan Bumi hari ini dibantu oleh uap dan panas dari gunung berapi. Menurut studi, keberadaan gunung-gunung aktif tersebut membuat spesies tanaman dan hewan banyak yang bertahan dari zaman es terakhir. Temuan ini membantu para ilmuwan memahami bagaimana spesies yang ada merespons perubahan iklim, dilansirAstrobio,Minggu 16 Maret 2014. Penelitian ini memecahkan misteri seputar bagaimana spesies mampu bertahan dan terus berkembang sejak zaman es terakhir terjadi, di mana daratan masih luas membentang di permukaan Bumi dan belum tertutup oleh gletser. Tim yang dipimpin oleh Dr Ceridwen Fraser dari Australian National University dan Dr Aleks Terauds dari Divisi Antartika Australia, mempelajari puluhan ribu catatan spesies yang hidup di Antartika alias Kutub Selatan. Daftar ini dikumpulkan selama puluhan tahun oleh ratusan peneliti, dan menemukan bahwa jumlah spesies yang hidup di sekitar gunung berapi bertahan lebih lama dibandingkan spesies yang hidup jauh dari gunung. "Uap vulkanik dapat melelehkan gua besar di bawah gletser, yang membuat temperatur udaranya puluhan derajat lebih hangat daripada di luar. Gua-gua itu menjadi ruang untuk uap hangat, dan sangat bagus bagi spesies-spesies yang ingin bertahan selama zaman es berlangsung," jelas Dr Fraser. "Kita bisa belajar banyak dari melihat dampak perubahan iklim di masa lalu. Kini, manusia sendirilah yang membuat perubahan iklim terjadi lebih cepat," ujarnya. Meski penelitian mengambil sampel perubahan iklim di Antartika, temuan ini diharapkan dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagaimana sejumlah spesies dapat bertahan menghadapi zaman es di daerah dingin lainnya. Saat ini, di Antartika setidaknya terdapat 16 gunung berapi yang telah aktif sejak jaman es terakhir, 20.000 tahun yang lalu. Temuan ini telah dipublikasikan di JurnalProceedings of the National Academy of Sciences,AS sumber:vivanews.com
Baca Selengkapnya ....